Minggu, 25 Desember 2011

Menjelang Tahun Baru

Tahun baru tinggl menghitung hari saja, kurang lebih satu minggunlah,,, bigi khalayak umum tahun baru adalah momen yang paling di tunggu-tunggu apalah itu? ya,, benar! tahun baru selalu identik dengan pesta gemerlap kembang api yng menjulang ke angkasa dan semua orang entah itu beragama ataupun tidak menyambutnya dengan begitu gembira. Itulah momen tahun baru yang sudah menjadi ritual tahunan yang seakan wajib untuk di lakukan dan dirayakan namun ada hal yang terlupakan dalam momen tahun baru itu, momen itu adalah antara tahun yang sudah di lewati dengan tahun yang akan di jalani ternyata tidak berpengaruh apa-apa terhadap kondisi bangsa yang kian hari kian tambah runyam saja, dari masalah ekonomi, budaya, pendidikan, keamanan, politik, hukum dan ham, masih saja sama dengan tahun-tahun yang sebelumnya.

Tahun baru yang akan di jelang beberapa hari kedepan masihkah pantas untuk dirayakan..?? bukan berarti tahun baru itu tak penting, namun ada hal yang perlu di perhatikan dalam momen tahun baru itu, yaitu kedamaian natal yang di gandengkan dengan tahun baru bukan berarti tidak ada hubungannya, seharusnya kedamaian yang di "gembar-gemborkan" melalui media massa dapat di tindak lanjuti oleh seluruh warga masyarakat entah itu muslim, hindu, budha khususnya umat kristiani dan yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mnciptakan kedamaian itu tanpa mempersoalkan ras, suku, agama, budaya lebih-lebih posisi dan jabatan dan status sosial apapun yang di sandangnya.

Jadi momen natal dan tahun baru haruslah di fahami bukan hanya sekedar momen "hura-hura" dan berpesta semata, dalam hal ini pemerintah baik itu eksekutif, legislatif maupun yudikatif harus dapat menjadi jembatan dalam mewujudkan semangan ke damaian yang di harapkan, bukan malah memperkeruh keadaan. Dengan harapan konflik horisontal antar masyarakat tidak terjadi lagi di tahun akan datang, dan terpenting pemerintah haruslah benar-benar bijaksana dan selektif dalam memberikan kebijakan serta instruksi terhadap bawahannya sehingga kasus kekerasan "Mesuji dan Bima NTT" tidak akan pernah terulang kembali di tahun yang baru, dengan semangat kebersamaan dan kedamaian.

Akhirnya izinkan saya untuk mengucapkan selamat "NATAL dan TAHUN BARU" bagi anda yang memperingati semoga salam "Kedamaian yang anda syiarkan dapat menjadi kenyataan,,,,AMIIN,


Senin, 19 Desember 2011

KPK Lagi Naik "TAHTA"

    Berbicara KPK rasanya tak terlepas dari yang namanya "KORUPSI" sebuah bahasa dan bahasan yang cukup menarik dan menjandi perbincangan hangat di media massa manapun entah itu media elektronik maupun cetak wal khusus media dunia maya, hampir setiap orang berkomentar tentang korupsi yang seakan tidak akan pernah ada habisnya, entah siapa yang memulai aku pun juga tak mengerti namun berbicara korupsi memang mengasyikkan layaknya orang makan kerupuk "kemriukkk" begitulah orang di desaku menyebutnya. Perbincangan korupsi hampir setiap hari selalu dihembuskan namun anehnya tak seorangpun yang mampu mengurai benang setan itu, mulai dari zaman kerajaan sampai zaman "edan" seperti sekarang ini tak satupun  koruptor kelas kakap apalagi aktor intelektualnya hah,,, sampai kiamat sekalipun korupsi akan hanya menjadi buah bibir semata, seakan-akan tak mau kalah sama selebritis yang selalu ingin populer.

    Kita telah ketahui bersama betapa besarnya kekuatan "KORUPSI" di negri ini mulai dari Antasari Azhar sampai yang terkhir kemarin terpilih lagi ketua baru berparas muda dan sangat semangat untuk membongkar kasusu-kasus korupsi dengan lantangnya MR Abraham Samad siap untuk melahab habis koruptor kelas kakap tanpa pandang bulu, sebuah statemen yang cukup mengembirakan namun begitu bukan berarti langkah sang pemimpin KPK terbari itu berjalan dengan mulus, ketika harus berhadapan dengan atmosfir yang cukup kental akan manipulasi yang telah terlanjur mendarah daging dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ni negri ini. Terlepas dari gonjang-ganjing yang ada hanya satu harapan rakyat yaitu komitmen yang telah terucap dapat di realisasikan dengan konsisten oleh para petinggi negara, di mana KPK tidak cukup bila harus berjalan sendiri apabila tidak ada dukungan dan respon positif dari lembaga penegak hukum termasuk kejaksaan dan kehakiman, apalah artinya KPK bila hanya berjalan satu kaki, akan kelelahan belum sampai tujuan.

   Sebuah harapan baru telah di sematkan ke tubuh lembaga pemerintah yang mungkin cukup representatif dalam mengurangi bahkan mungkin memberantas bahaya laten korupsi yang telah mendarah daging di tubuh ibu pertiwi, masyarakat kecil dan awam seperti saya ini memiliki harapan besar agar SDA bangsa dapat di manfaatkan untuk kesejahteraan rakyat khususnya bagi mereka yang tidak dapat bahkan kesulitan dalam mengenyam pendidikan, yang tidak hanya di nikmati oleh para koruptor beserta kroni-kroninya. Korupsi adalah kejahatan yang terstruktur dan lebih berbahaya dari pada terorisme, di mana dampak yang di timbulkan selain merugikan negara sekaligus membunuh rakyat secara perlahan-lahan hingga akhirnya tinggal kenangan,,,,.



Jumat, 09 Desember 2011

"Mocopat" (Begitulah Orang Menyebutnya)

"Mocopat" begitulah orang - orang jawa "kuno" menyebutnya, bagi beberapa anak "muda "generasi modern sekarang mungkin cukup asing dan menanyakan bahasa apa dan apa itu "mocopat", begitulah kira-kira ilustrasi dalam benaknya dan walaupun dia mencari-cari dalam memori kehidupan kala ia di lahirkan saya pastikan tidak akan di ketemukan. Di era modern yang semuanya seakan harus berbau teknologi yang canggih cepat dan keren begitu anak muda sekarang menyebutnya, sehingga menyebabkan beberapa budaya asli bangsa yang dahulu pernah membudaya dan menjadi hiburan utama masyarakat kini telah bergeser, dan anehnya pergeserannya tidak membuat bangsa ini ribut layaknya pergeseran perbatasan antara indonesia dengan malaysia yang sempat heboh di media masa. Itulah lucunya, di saat budaya bangsa yang bergeser dan kalau boleh saya katakan "HILANG" dalam peredarannya, tak seorangpun para pemuka negeri ini menyikapinya lebih-lebih mengambil tindakan.

Sebuah potret yang menurut saya sebuah kerugian besar ketika budaya sendiri telah terlupakan dan meng-eluh-eluhkan budaya baru yang katanya "GAUL,,Meen" ternyata malah membuat permasalahan bangsa semakin pelik dan ruwet alias semarawut (begitulah orang jawa menyebutnya). Kembali lagi ke topik awal menganai "MOCOPAT" yang di awal pembahsan saya sebutkan, mocopat adalah salah satu budaya masyarakat jawa yang kini telah tiada lagi terdengar, ketika saya masih kecil kira-kira 15 tahun yang lalu menjadi kegiatan rutin mayarakat desa, hampir setiap satu minggu sekali terdengar lantunan "gending-gending" jawa dan beberapa "suluk-suluk" mengalun begitu merdunya seakan menembus kegelapan malam yang begitu sunyi. Gending-gending jawa adalah sebuah "lagu"(bahasa kerenya) yang di lantunkan dengan beberapa cara/metode tertentu yang kata bapak saya ada yang namanya pangkur, selendro, dan masih banyak lagi, maaf seingatku itu. Sedangkan "suluk" adalah berupa kata-kata yang biasanya di ucapkan oleh seorang dalang ketika menjelang pagelarang wayang kulit di mulai, begitulah kurang lebihnya mengenai "MOCOPAT" yang kini tidak pernah lagi saya jumpai.

Di bandingkan dengan pagelaran wayang kulit, kerepan sapi dan budaya-budaya seni lainnya budaya mocopat adalah budaya masyarakat jawa kuno "begitulah bapak saya menyebutnya" yang mungkin saja tidak banyak orang mengenal dan apa lagi mempelajarinya, karena tingkat kesulitannya dalam mempelajari alur nada-nadanya maupun memahami isi dan maksud dari buku yang di baca. Dan di tambah lagi ketidak tenaran dan kurang "gaul" sehingga tidak sedikit anak-anak muda yang mau mempelajarinya, sehingga ketika generasi tuanya meninggal maka semakin hari semakin berkurang  kemudian "Matilah" budaya itu seiring perkembangan jaman. Mocopat adalah contoh kecil dari potret budaya bangsa yang telah " HILANG DAN MATI" tergerus kemudian tergeser oleh kemajuan jaman serta derasnya arus globalisasi menambah serentetan budaya baru masuk kedalam budaya bermasyarakat dan berbangsa, negara yang dalam hal ini pemerintah seharusnya mampu dan dapat menyaringnya melalui lembaga-lembaga pendidikan yang ada entah itu di masukkan dalam kurikulumya ataupun menjadi kegiatan pembelajaran muatan lokal, tepi realitasnya pemerintah malah sibuk dengan bagi-bagi kekuasaan semata.
Ke tidak mampuan atau ada unsur kesengajaan dari oknum-oknum pemerintah dalam mengatasi permasalahan budaya dan seni khususnya, adalah sebuah wujud dari betapa lemahnya negri ini dan begitu tidak menghargai akan kekayaan budaya lokal bangsa sehingga ketika ia lari ketangan bangsa lain seakan kebakaran jenggot, satu hal yang dapat saya katakan mari bersama untuk membumikan serta menumbuhkan kembali budaya bangsa sendiri dan membanggakan budaya bangsa sendiri tanpa ada rasa risih atau alih-alih merasa tidak " Gaul " bila tidak bergaya kebarat-baratan. Karena membanggakan budaya bangsa sendiri adalah bentuk dari kecintaan akan karya dan karsa sendiri di atas segala-galanya. 

Untuk terakhirnya mari kita sebagai generasi penerus bangsa untuk tidak melupakan dan ogah-ogahan dalam menggali serta mencintai budaya bangsa sendiri salam budaya,,,,,,

Kamis, 01 Desember 2011

aku beri judul"CELOTEH" anak dusun

kehidupan yang berjalan tiada henti laksana mentari yang berputar mengelilingi alam raya layaknya bumi yang berputar berdasarkan poros dan rotasinya, namun serasa perjalanan kehidupan semakin cepat saja secepat waktu pagi berganti malam, dan siangpun semakin hilang tak terjamah oleh manusia karena sibuk oleh hiruk pikuknya dunia. Itulah kiranya gambaran perjalanan waktu pada era modern semua hal di tuntut untuk secepat mungkin, bahkan bayipun di lahirkan secepat kengiinan, namun kematian yang tidak di inginkan ternyata ikut serta dalam kecepatan akhir zaman. Taruhlah contoh sudah berapa ratus anak manusia yang meninggala akibat narkoba? sudah berapa ratus anak manusia meninggal akibat kecepatan transportasi?, kesemuanya itu adalah penyumbang kemtian yang hampir setiap hari bahkan detik terjadi di belahan bumi manapun.

Sebuah celotehan pengantar diatas cukup kiranya untuk menggamabarkan kehidupan pada zaman modern seperti saat ini, semuanya yang serba c anggih cepat dan tepat "mungkin" menuntut semua umat untuk lebih cepat dalam segala bidang tidak terkecuali komunikasi informasi siapa yang lebih cepat mendapatkannya maka ia yang akan mendapat peluang yang lebih dibandingkan mereka yang masih pada dunia manual. Taruhlah contoh kecanggihan teknologi seperti internet alias dunia maya membuat semua orang dapat berkomunikasi dengan siapapun dan dimanapun berada, namun dari pada itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari kecepatan dan kecanggihan teknologi salah satunya adalah aspek moral yang kian hari semakin luntur di tamabah lagi budaya bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan kian memudar.

Moral..? berbicara moral seakan tabu pada kehidupan modern hampir semua orang membicarakan tentang bagaimana mendapatkan kapital materi yang banyak, politik, hal-hal yang menyangkut "pribadisme". Moral seakan hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan saja entah itu formal dan in formal. Sungguh tanggung jawab yang tak mudah untuk di ejawantahkan kedalam realitas kemasyarakatan apabila pendidikan masyarakat seakan acuh tak acuh terhadap moral masyarakatnya, di tambah lagi kehidupan keluarga yang hanya mementingkan materi semata pendidikan anak di pasrahkan ke lembaga pendidikan yang ada, namun parahnya lagi pendidikan yang ada tidak ubahnya tempat "membuat" boneka kehidupan tanpa ada kebebasan menentukan kehidupan mereka.

Bagaimanapun juga kita semua adalah produk dari pendidikan itu, sebagai seorang manusia biasa yang tiada memiliki kekuatan politik apalagi kekuasaan hanya bisa berbahasa dan bersuara meskipun sedikit lelah namun itulah yang dapat di perbuat, akhirnya aku sudahi celotehan ini semoga menjadi bahasan yang cukup menggelikan dengan aliran bahasan yang tiada arah yang pasti, inilah hasil dari pendidikan negri yang terus di dikte oleh negeri yang adi kuasa, sehingga negri layaknya boneka berwajah negara yang katanya berdaulat dan sejahtera walau banyak anak terlantar dimana-mana,,,,,.
salam kehidupan......