Selasa, 25 Oktober 2011

                 Mimpi  Indah Bersama Becak Tua
                                                         
       Terik panas matahari seakan tak menyulutkan semangat hati untuk mondar-mandir mencari pinjaman buku, soalnya mau beli mahal jadi salah satunya jalan ya pinjam, pada siang itu aku sedang janjian sama temen yah janjian buat pinjam buku pastinya, karena waktu sudah cukup siang dan sang surya seakan telah membakar kulit, walaupun sih sudah pakek jaket ternyata masih panas juga, kepala mulai pening, mata pun berkunang-kunang tapi bukan kunang-kunang yang katanya dari kukunya orang mati, tapi berkunang-kunang karena kepanasan.

   Setelah menyeleksi warung mana yang cukup nyaman untuk menikmati segelas es teh dingin, tertujulah aku pada warung pinggir jalan raya yang berada tepat di jantung kota ambulu, disitulah aku menikmati segelas es teh sambil menghisap sebatang rokok TJ, sambil melihat-lihat  pemandangan jalan yang begitu ramai lalu-lalang kendaraan dan orang2 menambah indah suasana kesemrawutan jalan, namun keramaian kota itu tidak menyulutkan semangat si kakek bersama becak tuanya menikmati indahnya berkelana dalam dunia impian, maksudnya melihat kakek itu tidur di atas kursi depan becak tuanya dengan di tutupi sehelai kain yang cukup hanya untuk sekedar lepas dari terik matahari.

     Akhirnya anganku pun ikut melayang membayangkan impian apakah yang sedang di lakoni kakek itu, jangan-jangan dia bermimpi menjelma sebagai seorang raja dengan tempat tidur istimewa di kelilingi oleh wanita-wanita cantik dengan gemerlap harta benda sehingga lupa akan kewajiban dia sebagai pengemban amanat rakyat,, oiya emangnya raja dipilih lewat pemilu tidak to, kok malah ngelantur, lanjut cerita dengan kemewahan tersebut sang kakek akhirnya menikmati impiannya walaupun hanya berada di atas kursi becak tua namun dia bisa tenang tanpa menghiraukan hiruk-pikuk yang ada di sekitarnya.

      Terlepas dari benar atau tidak sang kakek memmipikan itu, bagiku itu tidak menjadi soal yang menjadi soal apakah kehidupan raja itu seperti yang di impikan si kakek yang  timbul dalam bayangan saya? kalaukah benar, apakah gambaran kondisi bangsa sekarang seperti yang ada dalam mimpi si kakek dengan becak tuanya? merujuk dari kabar beberapa media bahwa pemimpin bangsa ini sibuk untuk mengurusi politik bagi-bagi kekuasaan, sehingga nasip seperti tukang becak tidak pernah di pikirkan padahal mereklah yang membawa mereka-mereka (para penguasa) untuk bisa menikmati kemewahaan fasilitas yang di berikan oleh rakyat namun apakah yang di dapatkan oleh rakyat?. Sang kakek pun berkata dalam mimpinya ya tuhan  Izinkan aku menikmati mimpi-mimpi yang telah aku lalui walau hanya sekejap terpejam, sebagaimana kau mengizinkan para penguasa melepas para koruptor agar dapat menghirup udara segar kebebasan,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar